Kerajaan Melayu: Sejarah, Politik,
Ekonomi, Sosial Budaya, dan Keruntuhannya
1. Sejarah Singkat
Kerajaan Melayu
Kerajaan Melayu merupakan salah satu
kerajaan bercorak Buddha yang berkembang di wilayah Sumatra, Indonesia.
Kerajaan ini diperkirakan berdiri sekitar abad ke-7 M dan berpusat di sekitar
Sungai Batanghari, Jambi (chan-pei). Hal ini dibuktikan dengan banyaknya temuan
berupa candi dan arca. Selain itu juga
Sumber sejarah mengenai Kerajaan Melayu
berasal dari prasasti dan catatan asing, seperti catatan I-Tsing, seorang
pendeta Tiongkok yang menyebut "Mo-lo-yeu" sebagai kerajaan yang
memiliki hubungan erat dengan Sriwijaya. Nama kerajaan Melayu juga disebutkan
dalam kitab Negarakartagama mengenai kerajaan-kerajaan yang berada dibawah
kekuasaan Majapahit
2. Keadaan Politik
Kerajaan Melayu
Kerajaan Melayu mengalami dinamika
politik yang cukup kompleks. Pada awalnya, kerajaan ini berkembang sebagai
entitas yang cukup mandiri, namun pada abad ke-7 M, kerajaan ini mulai berada
di bawah pengaruh Sriwijaya. Sriwijaya menjadikan Kerajaan Melayu sebagai
bagian dari kekuasaannya untuk memperkuat kendali atas jalur perdagangan
maritim di Selat Malaka. Meskipun demikian, Kerajaan Melayu tetap memiliki
struktur pemerintahan sendiri dengan raja sebagai pemimpin tertinggi yang
didukung oleh para pejabat istana.
Pada abad ke-11, pengaruh Sriwijaya
mulai melemah akibat serangan dari Chola (kerajaan India Selatan), dan Kerajaan
Melayu sempat bangkit kembali dengan pengaruh yang lebih besar. Namun, pada
akhirnya, kerajaan ini semakin tergeser oleh munculnya kerajaan-kerajaan lain
di Nusantara, seperti Majapahit.
3. Keadaan Ekonomi
Kerajaan Melayu
Perekonomian Kerajaan Melayu sangat
bergantung pada perdagangan. Letaknya yang strategis di jalur perdagangan
internasional menjadikannya sebagai pusat transit bagi para pedagang dari
India, Tiongkok, dan Arab. Komoditas utama yang diperdagangkan antara lain
emas, kapur barus, rempah-rempah, dan hasil hutan lainnya.
Selain perdagangan, masyarakat Melayu
juga mengembangkan pertanian dan perikanan untuk memenuhi kebutuhan domestik.
Sungai Batanghari menjadi jalur utama transportasi dan perdagangan yang
menghubungkan kerajaan dengan daerah sekitarnya.
4. Kehidupan Sosial
dan Budaya
Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan
Melayu dipengaruhi oleh ajaran Buddha Mahayana, yang terlihat dari berbagai
peninggalan sejarah, seperti candi dan arca. Namun, karena letaknya yang berada
di jalur perdagangan internasional, Kerajaan Melayu juga mengalami akulturasi
budaya dari berbagai peradaban, termasuk Hindu, Tiongkok, dan India
Bahasa Melayu Kuno digunakan sebagai
bahasa utama dalam komunikasi dan administrasi kerajaan, yang kemudian
berkembang menjadi cikal bakal bahasa Melayu modern.
5. Keruntuhan
Kerajaan Melayu
Kerajaan Melayu mulai mengalami kemunduran
pada abad ke-13 akibat berbagai faktor, di antaranya:
- Melemahnya
Pengaruh Sriwijaya: Sebagai kerajaan yang awalnya berada dalam lingkup
kekuasaan Sriwijaya, Kerajaan Melayu ikut terdampak ketika Sriwijaya
mengalami kemunduran akibat serangan Chola dan perkembangan kekuatan baru
di Nusantara.
- Persaingan
dengan Kerajaan Lain: Munculnya kerajaan-kerajaan baru seperti Dharmasraya,
Singasari, dan Majapahit melemahkan posisi Kerajaan Melayu dalam jalur
perdagangan dan politik regional.
- Pengaruh
Islam:
Seiring berkembangnya Islam di Nusantara, banyak wilayah yang sebelumnya
bercorak Buddha mulai beralih ke Islam, termasuk daerah-daerah yang
sebelumnya berada di bawah pengaruh Kerajaan Melayu.
Raja-raja dari kerajaan
Melayu
-
Srimat Trayiloraja Maulibhusana Wramdewa ( raja pertama atau
pendiri dari kerajaan Melayu)
-
Adytiawarman (menghidupakan kemabli kekuasaan keraajaan
Melayu setelah dikuasai oleh Sriwijaya )
-
Ananggawarman
Pada akhirnya, Kerajaan Melayu runtuh
dan sebagian wilayahnya menjadi bagian dari kerajaan-kerajaan baru yang
berkembang di Sumatra dan Semenanjung Malaya.
Kerajaan Melayu merupakan salah satu
kerajaan Buddha yang memiliki peran penting dalam sejarah Nusantara.
Kejayaannya didukung oleh letak strategis dalam perdagangan, namun berbagai
faktor politik dan persaingan dengan kerajaan lain menyebabkan keruntuhannya.
Meskipun demikian, pengaruh Kerajaan Melayu tetap dapat ditemukan dalam
perkembangan bahasa, budaya, dan sejarah Indonesia hingga saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar